Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Sudahkah Kita Bersyukur?

     Masih menjadi misteri dalam dunia pergaulan anak zaman sekarang. Terkadang realita tak sesuai dengan ekspektasi, namun itu sudah tidak  menjadi hal yang lazim untuk era saat ini. Setiap orang memiliki tingkat kebahagiaannya masing-masing, memiliki caranya masing-masing, jadi tolong jangan patahkan kebahagiannya dengan ekspektasi kita. Belajarlah untuk saling menghargai antar sesama. Roda kehidupan masih terus berputar, bisa jadi hari ini kita masih beruntung, tidak ada yang tahu hari esok.     Tidak bisa dipungkiri, jika terkadang kita masih saja khilaf dalam hal apapun. Kadang kita masih punya rasa iri kepada oranglain. Sejauh ini masih sering untuk mengeluh. Rasa ingin terlihat seperti orang lain selalu menggejolak dalam diri kita. Yang susah ingin seperti yang kaya, sedangkan yang kaya ingin seperti orang biasa saja.      Sudahkah kita berfikir, bahwa kita ini sebenarnya kaya? Jelas tidak semua orang sadar akan hal itu. Sudahkah kita ...

Hidup Adalah Seleksi Alam

     Dewasa ini banyak sekali yang berharap lebih tentang siklus hidup. Waktu kecil melihat anak remaja yang sedang mencoba hal baru, kemudian kita juga ingin cepat menjadi remaja. Ketika sudah menjadi anak remaja, ingin cepat menjadi dewasa. Padahal banyak sekali orang dewasa yang ingin kembali kemasa anak-anak.  Anak-anak lebih cenderung mementingkan ego atau lebih dikenal dengan egosentris, sedangkan orang dewasa  sudah sampai pada tahap empati. Hal ini menunjukan perbedaan fisik dan psikologis.          Semakin kita dewasa semakin banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan. Masalah kian bertambah, masing-masing memiliki tingkat kesulitannya sendiri. Beda masalah beda cara penyelesaiannya. Hal itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi orang dewasa.       Saat ini realita yang sedang kita saksiakan adalah siklus persoalaan berdasarkan klaster usianya, katakanlah diusia para mahasiswa. Dimana yang tadinya se...

Merefleksi Diri

         Manusia tempatnya salah dan khilaf. Namun, tidak banyak yang sadar apalagi mengakuinya. Merasa paling benar selalu menjadi topik utama dalam fase hidup yang sedang dijalaninya. Kemungkinan besar itu merupakan salah satu zona nyamannya. Sebagai sesama insan bernyawa, kita juga tidak memiliki hak untuk merubahnya apalagi menegurnya. Tapi, jika kamu merasa kamu peduli maka ingatkanlah, ajak dia untuk merefleksi diri agar kita sama-sama belajar. Tentang kerasnya hidup dan kodrat sebagai makhluk bumi, duduk sama rata berdiri sama tinggi.          Jika ditinjau dengan teliti manusia itu unik, beragam, bercorak, dan masih banyak lagi istilah lainnya. Sehingga perlu banyak teori untuk mendefinisikannya, membutuhkan banyak tenaga untuk mengajinya, perlu ketelitian untuk memberinya penilaian. Harus hati-hati, yang terlihat belum tentu ada dan yang tidak terlihat belum tentu tidak ada.           ...